Seni eksperimen[tal] di tengah proses berkesenian yang semakin kompleks. Dihadapkan pada usaha untuk mencari relasi yang senantiasa memberi energi bagi kelahiran karya. Itulah yang dijalani secara terus-menerus oleh seniman serba bisa Ageng Kiwi. Selalu saja ada karya dan kerja yang baru. Tahun 2012 ini Ageng kembali merilis sejumlah tembang yang berjudul “Rindu” dalam album 100 % Dangdut JLEB.
Dalam kemasan ini Ageng performa melalui tembang “Rindu” – sebuah karya apik Dangdut Koplo yang mengadopsi rentak Jaipong. “Rindu” yang kata Ageng, dapat diejawantahkan secara universal. Kreativitas yang memiliki dimensi historis dan sangat dekat dengan realitas kehidupan manusia Indonesia. Dangdut, adalah aliran musik yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia, Dangdut adalah musik yang sangat ‘merakyat’ dan menghibur. Spirit inilah yang mendorong penyanyi serba bisa dengan acuan musik lintas genre ini, terus melakukan eksplorasi, penjelajahan, dan penelitian hingga menemukan formula, dengan apa yang ia sebut; Seni eksperimen[tal].
Lebih satu windu sudah Ageng menapaki karirnya sebagai produser, musisi dan penyanyi profesional. Beberapa karya musiknya antara lain dikemas dalam album; Dangdut Jera [2002], Irama Cinta [2003], Cintaku Dag Dig Dug Pret [2004] dan album Gamang [2005]. Selain itu, artis kelahiran Cilacap Jawa Tengah ini, juga pernah merilis kompilasi album dangdut bersama artis Inne Chintya, dan album bertema ‘Religi campursari’ [2008],bersama artis Della Puspita, Ayu Azhari, dan Irma Lariza.