Dua tahun bukan waktu yang sebentar. Ada banyak peristiwa datang dan pergi, nada-nada baru bergulir dengan arus yang deras, nama-nama asing mencoba maju ke depan dan dari sekian potongan cerita itu ada satu yang selalu dirindukan; kembalinya Frau ke arena.
Frau, nama panggung Leilani Hermiasih, memutuskan untuk menghentikan kehidupan musikalnya di bawah sorotan orang banyak. Ia, yang dikenal fenomenal dengan mini album Starlit Carouselnya, mengambil cuti dari hingar-bingar tawaran main dan aktivitas music lainnya. Hidup di bagian itu dihentikan dan ia berlari ke arah yang lain.
“Di akhir 2011 sampai pertengahan 2012 lalu, aku membutuhkan waktu untuk memfokuskan perhatian pada studi. Selain itu,sejujurnya aku sempat cukup ngambek pada ‘panggung’. Di satu sisi, aku sangat menikmati perasaan yang muncul mementaskan lagu-lagu Frau di atas panggung. Namun di sisi lain, ‘pengalaman pentas’ tidak berhenti di situ. Turun dari panggung, atmosfernya berubah menjadi tidak terlalu menyenangkan,” terangnya.
Ada banyak pencarian yang berlangsung. Keadaan ini, membuat Frau memutuskan untuk berhenti sejenak dan mengundurkan diri dari hingarbingar dunia panggung. Tapi, bagaimanapun juga, musik tidak pernah bisa dimatikan. Ia, dengan penuh kesadaran, juga dibiarkan untuk hidup oleh Frau, di dalam dirinya. Dalam spektrum yang mungkin lebih privat, ia tetap berlagu dan menemani berlalunya waktu. Hingga rangkuman dua tahun itu berlalu.
“Aku menyadari kalau musik adalah faktor penyeimbang hidupku. Dengan kata lain, demi kewarasan pribadiku,” ujarnya terkekeh.
Ia sebenarnya tidak tinggal diam. Di tengah-tengah keabsenan hingarbingar panggung itu, ia tetap menulis lagu dan mengolahnya menjadi sebuah keluaran yang memang layak didengar oleh orang banyak. Juga, dengan kata lain, ia tetap mempersiapkan sebuah proses kembali ke ruang
publik dalam kemasan Frau.
“(Saat ini) aku baru saja menyelesaikan proses rekaman untuk album baru Frau. Pikiranku soal Frau berkaitan dengan proses perilisan selanjutnya,” lanjutnya. Sebuah album baru sedang disiapkan.Dan itu, mungkin jadi kabar bagus untuk orang banyak.
“Judulnya Happy Coda. Beberapa bulan lagi siap dirilis,” katanya tentang proyek terbaru atas nama Frau.Happy Coda bercerita tentang kompleksitas kesenangan. “Materi-materi ini pada dasarnya bercerita tentang kebahagiaan-kebahagiaan sederhana yang dapat ditemui oleh semua orang dengan caranya masing-masing, yang belum tentu bisa semudah itu dipahami orang lain,” ceritanya. Industri musik, pasti senang dengan fakta bahwa Frau siap kembali lagi ke gelanggang. Tapi, tahan napas sedikit, perlakukan fakta berikut dengan hati-hati.
“Aku berencana untuk tidak terlalu banyak pentas lagi, namun tetap menulis lagu dan merilis album,” tuturnya. Single pertama dari Happy Coda adalah Tarian Sari yang akan mulai mengudara dan tersedia
untuk orang banyak sebentar lagi.
Happy Coda akan dirilis dalam bentuk rilisan digital dan buku partitur.
Selamat menantikan. (Felix Dass)