Mari berkenalan dengan Friday. Band pendatang baru yang siap untuk meramaikan blantika musik Tanah Air. Terbilang baru namun nggak dengan mereka yang sempat mengikuti ajang kompetisi band berbakat A Mild Live Wanted 2012 kemarin dimana Friday menjadi salah satu finalisnya.
Lepas dari ajang tersebut, band yang digawangi oleh Bintang (vokal, gitar), Decky (gitar), Nico (bass), dan Seno (drum) ini menjejakan langkah kaki mereka ke level berikutnya. Biar nggak menjadi pemenang, potensi yang mereka miliki membuat mereka dilirik dan diajak sebagai salah satu dari keluarga besar label besar Musica Studios. Yap, Ajang Live Wanted memang nggak hanya menyajikan pemenang semata, namun juga menampilkan potensi terpendam yang sayang untuk dilewatkan. Hal ini pun disetujui oleh Ibu Acin, empunya label besar tersebut.
“Sepanjang Live Wanted 2012 kemarin digelar, Friday adalah salah satu band yang bersinar. Mereka punya potensi yang bisa dikembangkan dan punya karakter tersendiri yang bisa terus digali. Setelah mengamati lebih jauh lagi, mengapa tidak untuk bergabung bersama kami di Musica,” ungkap Ibu Acin.
Friday tepatnya terbentuk pada 14 Mei 2010 lalu dimana Bintang dan Decky menjadi pemicunya. Mereka sepekat untuk membuat band yang kemudian membawa nama Nico dan Seno untuk bergabung di sana. Hubungan erat yang terjalin setelahnya dan memiliki kesamaan visi dalam bermusik, kuartet ini memutuskan untuk serius dalam menjalankan kendaraan musik mereka ini. nama Friday ini bukanlah nama pertama yang mereka gunakan. Setelah sempat berkutat memilah dengan nama d’Time, First, School, Friday, dan Boyz. Nama Friday sepakat mereka ambil dengan alasan mudah diingat dan diucapkan. Selain itu, hari Jumat menjadi penanda ketika mereka pertama kali bertemu.
Sadar ingin serius di jalur musik, Friday lantas menentukan musik apa yang akan mereka mainkan. Bosan membawakan lagu cover dari band-band kenamaan Indonesia, akhirnya Bintang dkk memutuskan untuk membuat lagu-lagu sendiri. Secara konsep, The Beatles menjadi sosok yang cukup berpengaruh bagi Friday. Terlihat dimana Bintang nggak sendirian dalam bernyanyi namun berbagi porsi dengan Decky sang gitaris. Band legendaris asal Liverpool tersebut nggak hanya memengaruhi mereka dalam konsep tetapi juga dalam meramu lagu dimana Friday juga nggak ragu untuk mencampurkan pengaruh itu dengan nama lain seperti Artic Monkey, Franz Ferdinand hingga One Direction sekalipun. Hasilnya seperti sekarang ini, Friday mantap berjalan dengan benang altenatif ala mereka. Daerah itu dirasa punya ruang yang besar untuk dikombinasikan dengan musik lainnya layaknya reagge, jazz, pop hingga rock n’ roll sekalipun. Lagu-lagu itu mereka bawakan di banyak panggung musik yang mereka telah jejaki sebelumnya di kota asal mereka, Bandung. Semakin banyaknya panggung, semakin banyak juga pendengar mereka yang semakin lama terus bertambah. Hal itu jadi stimulan semangat Friday untuk terus produktif membuat karya-karya lainnya. Nggak tanggung-tanggung, di 2011 lalu mereka sudah memiliki 40 stok lagu yang bercerita tentang banyak hal yang sifatnya universal. Keseharian, percintaan, keluarga atau juga pertemanan.
Bergabung bersama Musica Studio’s seolah Friday menemukan jalannya untuk lebih fokus berada di musik. Di bawah salah satu label besar yang juga sukses menelurkan nama-nama besar seironya seperti Noah, Nidji, Geisha hingga d’Masiv akhirnya Friday merilis sebuah singel perdana mereka berjudul Ku Ingin Dirimu sebagai tanda perkenalan ke seluruh pendengar musik Indonesia.
Singel yang hadir hasil perpaduan antara pop dan rock n’ roll ini muncul dari sang frontman, Bintang hasil pengalaman pribadinya. Seorang cowok yang sangat menggebu untuk memiliki cewek yang baru dikenalnya.
“Lagu ini salah satu momen yang saya rasa semua orang pernah merasakannya. Bagaimana ketika bertemu dengan seseorang yang sangat menarik sampai ingin langsung memilikinya. Hanya saja sulit untuk mengungkapkannya. Malu-malu, tapi mau. Nah, lagu inilah yang jadi gambaran situasi itu,” ujar Bintang menjelaskan.
Yang jelas, singel ini menjadi langkah awal bagi Friday untuk menggaungkan nama mereka lebih luas lagi. Dengan kesempatan yang ada, kuartet asal Bandung ini mencoba semaksimal mungkin untuk meraih cita-cita mereka, menjadi salah satu band yang diterima masyarakat dengan warna musik yang mereka suguhkan.
“Sampai sekarang ini kami pun sudah bangga. Bagaimana kami bisa menunjukan ke keluarga dan lingkungan lainnya jika kami bisa sampai di titik ini. Banyak yang membantu kami terutama dari Musica Studio yang memberikan kami banyak ilmu dan pengalaman. Senang sekali bisa berada di bawah label besar seperti Musica Studio ini. Semoga saja Friday bisa diterima oleh pendengar musik Indonesia dengan musik yang kami bawakan. Ini masih awal dan ke depannya, kami ingin memberikan yang lebih baik lagi,” tutup Bintang.