Herry & The 80s freak dengan hits 1st single mereka berjudul “Devotion “ satu band side-project yang beranggotakan Herry,Ekka & Stanley,mereka boleh dibilang membawa angin segar bagi pecinta musik yang suka musik beraroma jazzy, blues dan bernuansa chill out yang kuat.
“Devotion “ dengan lantunan perpaduan duo vokal (Herry feat Pauline Nikijuluw yang melankolis) dan dentingan piano serta delay gitar yang mengingatkan kita dengan lagu lagu Jazz internasional dizamannya, Herry's & The 80s freak will bring back you to old memories of jazz and chill out senses.
Wajar saja karena begitu banyak pengalaman-pengalaman mereka yang mendasari pembuatan album ini.Meskipun band Projeck-an,adalah Herry, sang vokalis (lulusan Elfa’s and Tamam Husein Music School ) yang dahulunya sering memenangkan di event –event Pop Singer ,Band Festival as Best Vocalist ( era 1987 – 1992an), dan masih aktif berkelana di dunia tarik suara di beberapa caffe beasr Indonesia sampai saat ini,serta menjadi Vokalis di band kenamaan di era 90-an ( “KIN-Saat saat bersamamu,malam jingga” ),begitu juga dengan pemain alat musik keyboard, piano / synthesizer ,Movie,TV,Commercial Scoring & Song Writer,sebut saja Ekka ,selain salah satu anggota dari band “KIN”,dia juga banyak sekali melahirkan karya-karya bagus lewat kepiawainnya dalam bermusik.Antara lain dalam membantu & menjadi song write bagi beberapa musisi ternama lainnya (Hedi Yunus,Utha Likumahuwa,,Syahrul Gunawan, #FUNK SECTION With: Glen Fredly, Mus Mujiono, Yance, Manusama, Inang Noorsaid, Irvan Chasmala ).
The last ,Stanley sosok arek Surabaya yang hijrah ke Jakarta (sahabat dari sang vokalis) serta pengemar / fanatik akan music-musik Pop Amerika di era 80’s sedari kecil hingga kini, sang penggagas untuk projek-an yang awalnya pribadi ini lantas (ungkapnya “ini projek dari yang rencananya cuma satu lagu, Ekka mengusulkan sekalian bikin album. Karena kita enjoy dan sama sekali nggak mikir komersil, kita kerjakan dengan idealis eh kebablasan rek... mangkanya personil nya yang saya pilih 100 persen 80's groove & BERMUTU : bermuka tua hehe “) akhirnya dipublikasikan secara segemented & juga yang menamakan album mereka yaitu “What Once Was” yang mana makna luas dari judul album tersebut adalah : “sebuah phrase yang mengartikan bahwa warna musik kita ini dahulu pernah ada, sehingga musik kami tidak mengusung warna baru, tetapi semoga membawa kesegaran baru karena warna musik ini sudah hampir dilupakan”.
Meski di area 80’s jika kita sekilas review album mereka yang berjudul “What Once Was” ternyata trak #1 kaya akan nuansa rock meski di balut sedikit pop, trak #3 identik dengan piano vocal yang menojol, trak #4 smoth jazzy, trak #5 bernuansa sad song,bleeding (yaa.. bisa dibilang full akan kesedihan/kegalauan), trak #6 Pop Rock (like toto influence..), trak #7 Pop sekali & trak #8 Pop berbalut sedikit melayu (coz indoensia pangsa pasar tersebut sangat besar).. so result is.. single-single yang mereka hasilkan sangat-lah fariatif dan kaya akan warna macam musik yang dihasilkan dari buah karya mereka .
Hebatnya mereka mengakui ter-influence oleh bermacam-macam musisi dunia dari luar sana ,seperti “Jay Graydon, Bill Champlin, Bobby Caldwell, David Foster, Toto, Chicago, Sadao Watanabe, Robbie Buchanan, Earth wind & fire dan lain-lain”. Menyelesaikan album ini dengan segala macam rintangannya adalah tantangan yang menyenangkan buat kita . Tantangan berikutnya adalah menemukan label musik yang cocok untuk memasarkan album ini. Sampai akhirnya kita bertemu dengan HARPA RECORDS, yang yakin bahwa album ini masih memiliki pasar meskipun segmented, ungkap mereka mengaskan