Shakuntala, dalam cerita legenda India masa lalu, sarat akan pergumulan kisah cinta, kekebebasan, keterhempasan namun sekaligus pengabdian kepada kehidupan. Dalam kisah diceritakan Shakuntala adalah anak dari bidadari yang turun dari kahyangan dan bercinta dengan Bagawan yang bertapa. Shakuntala hidup tanpa cinta kasih orangtuanya namun ia mendapatkan cinta dan kepedulian dari burung Sakuni.
Shakuntala yang berarti dibesarkan oleh burung-burung, menjadi sebuah nama atas mengalirnya semua imagi untuk melepaskan semua hasrat akan rasa dan jiwa.
Nama Shakuntala diambil dari bahasa Sansekerta yang merupakan salah satu bahasa yang memperkaya khasanah bahasa yang ada di Indonesia.
Meutia Tandjung dan Bogie Agustine, dua orang ibu yang bisa dibilang sudah memiliki pengalaman hidup yang panjang dalam mengurus keluarga, anak‐anak maupun dalam mengejar mimpi yang terus mengalir. Tidak pernah lepas dari kegiatan berkesenian sejak muda hingga saat ini, mereka terus mengasah kemampuan untuk bernyanyi lewat latihan rutin dan acara‐acara yang mengharapkan penampilan mereka berdua diatas panggung. Tidak mudah memang untuk mengatur waktu antara kegiatan mengurus keluarga dan karir. Mereka mengusung nama “Shakuntala”, sebagai nama duo yang akan mengeluarkan semua kecintaan mereka terhadap musik dan seni. Mereka yang telah besar dipanggung seni dalam kurun waktu yang lama, bukan semata ingin menjadi jumawa. Namun kreatifitas dan asah rasa yang terus tak terpendam,menjadi kehendak untuk kemudian mengeluarkan single perdana dengan judul “Jodoh tak akan kemana” karya Conqi yang juga sudah banyak melahirkan karya-karya yang diterima diindustri musik tanah air.
Dalam kemasan musik yang mudah dipahami dan lirik yang mengajak orang lain untuk menikmati sebuah lagu dengan tutur yang dewasa, “Shakuntala” ingin menghadirkan sebuah pilihan dalam menikmati sebuah karya. “Shakuntala” ingin mengajak pecinta musik di tanah air untuk tetap optimis dalam berkreasi tanpa terikat dengan perbedaan, usia, maupun ruang berimaginasi.
Kedewasaan akan perjalanan hidup Meutia dan Bogie dalam mengusung “Shakuntala”, bersinergi menjadi bagian yang tak terpisahkan untuk dapat memberikan nuansa kebebasan dalam berekspresi tanpa meninggalkan makna keindahan yang universal namun tetap dalam budaya Indonesia.
MEUTIA TANDJUNG
Meutia Mega Kusuma, wanita berdarah Sunda dan Batak bermarga Tandjung adalah alumni Teknik Planologi ITB tahun 1989. Titi nama panggilannya sejak kecil sangat mencintai dunia seni baik seni tari maupun seni suara. Ia tergabung dalam kelompok tari Swara Mahardhika binaan Guruh Soekarno Putra sejak tahun 1979. Tergabung dalam banyak Vocal Group, Band dan Paduan Suara sejak SMP hingga mahasiswa, Titi juga terlibat dalam 3 album kompilasi “musik manis” diantaranya bersama Fariz RM, Erwin Gutawa, album terbaru 2012 Dian Pramana Poetra (bersama The Sewingkit) dan ITB Jazz Choir. Ia juga pernah merilis 1 album solo berisikan kumpulan lagu-lagu lawas dengan aransemen baru dari komposer-komposer besar seperti Adjie Soetama, Alm. Chrisye dan Andre Hehanusa. Pengalaman lainnya di bidang tari adalah ikut dalam misi budaya “Folklore Festival” ke beberapa negara seperti Itali, Perancis, Spanyol dan terakhir bersama Elfa’s Singers ikut dalam acara Gala Dinner MII-BKPM di Moscow Rusia tahun 2011.
BOGIE AGUSTINE
Bogie Agustine yang memiliki kecintaan terhadap musik maupun dunia kreatif lainnya merupakan lulusan Informatika Management STI&K dan berprofesi juga sebagai interior design. Ia juga memiliki kepedulian terhadap pendidikan yang disalurkannya lewat kegiatan bersama Yayasan Humanisti. Dalam pengalamannya bermusik, Bogie sudah aktif sejak SMP mengikuti drum band dengan tergabung dalam GWB Drum Corps Indonesia. Keikutsertaannya membawanya ikut tampil dalam World Music Contest, di Kerkrade The Netherlands, tampil di Duisberg Sport Stadium Germany serta dalam International Festival of Marching Band di Wembley Arena London, United Kingdom. Dalam pengalamannya bermusik ia aktif di paduan suara STI&K, menjadi juara II Cipta Pesona Bintang (RCTI) bersama grup Misty Five, tampil di ajang Java Jazz bersama Misty Five dan Tamam Hoesein and Friends. Ia juga pernah mengeluarkan mini album Religi “Kasih dan Ampunan” dengan Duo Femme asuhan Tamam Hoesein.
INDO CREATIVE MANAGEMENT
Jl.Tebet Utara I no.30 C
Jakarta Selatan
021 - 8298294
Email. Indo_cm@yahoo.com
Twitter @indo_cm